
Ada banyak informasi yang Bisa kita pelajari sebelum membahas mengenai SIKAP KRITIS KONSEKUENSI MASYARAKAT MULTIKULTURAL ini, kesimpulannya kita wajib membaca Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita membutuhkan banyak hal yang belum tentu kita ketahui bagaimana caranya. Misalnya, supaya mempunyai kemampuan di keahlian khusus yang kita harapkan, maka kita wajib mengikuti pelatihan yang memang membagikan ilmu yang kita butuhkan. Sebelum membahas mengenai SIKAP KRITIS KONSEKUENSI MASYARAKAT MULTIKULTURAL, Sekarang, Bisa disimpulkan bila hanya dengan belajar kita Bisa menanggulangi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita membaca, akan mengubah diri kita, dari belum memahami, atau belum menguasai hal tertentu, supaya kita Bisa menyelesaikan segala sesuatu dalam kehidupan kita dan membuat kita semakin berbobot.
SIKAP KRITIS KONSEKUENSI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Dalam menghadapi konsekuensi sosial yang ditimbulkan oleh adanya masyarakat multikultural, kita sebagai warga Negara yang bagus wajib mengembangkan sikap kritis yang bersifat membangun (konstruktif) demi tercapainya apa yang disebut dengan integrasi sosial. Dengan tercapainya integrasi, maka stabilitas dan harmonisasi dalam kehidupan masyarakat akan terwujud dengan sendirinya.
Sikap kritis yang dimaksudkan merupakan bentuk sikap kita yang berupaya untuk merespon segala bentuk perbedaan dan keragaman dalam budaya, suku bangsa, kepribadian, ras, dan yang lainnya sebagai bentuk penghormatan kita atas segala perbedaan tersebut. Sikap kritis ini misalnya Bisa Anda lakukan dalam lingkungan sekolahmu, saat ada beberapa temanmu yang berasal dari keluarga yang berkecukupan mencoba untuk memaksakan kehendaknya dalam suatu pertemuan kelas demi keuntungan pribadi mereka. Hendaknya Anda sebagai warga kelas yang bagus, wajib Bisa menolak perbuatan itu dengan membagikan pertimbangan-pertimbangan mengenai perbedaan kondisi yang ada di dalam kehidupan kelas Anda. Sehingga segala kepentingan dari golongan apapun yang ada di kelasmu Bisa terakomodasi dengan bagus, dan tidak menimbulkan perpecahan.
Beberapa sikap kritis yang wajib kita kembangkan dalam menghadapi bentuk-bentuk konsekuensi sosial dari masyarakat multikultural di antaranya merupakan sebagai berikut.
1. Mengembangkan Sikap Toleran
Dalam masyarakat multikultural wajib dikembangkan sikap toleransi atau sikap saling pengertian dalam menghadapi segala perbedaan dalam nilai dan norma, agama, kebudayaan, ras, suku bangsa, serta adat istiadat supaya tercipta integrasi dalam masyarakat. Contohnya toleransi antarumat beragama. Di negara kita, sikap toleransi sebenarnya sudah dikembangkan dengan cara bagus, namun ada beberapa kelompok yang cenderung berupaya untuk merusak situasi yang sudah kondusif ini dengan menjalankan gerakan-gerakan yang berbasis agama, dengan tujuan untuk menghancurkan agama lain. Hal seperti ini wajib dihindari apabila kita ingin mengembangkan sikap kritis kita dalam menghadapi segala perbedaan guna menciptakan integrasi, keturunan, dan kedamaian hidup di masyarakat.
2. Meninggalkan Sikap Primordialisme
Terutama yang bersifat fanatisme kesukuan (ethnocentrisme) dan mengarah di sikap ekstrem. Sikap primordialisme bila kita lihat dengan cara positif akan lebih memperkuat posisi kita dalam kehidupan bermasyarakat. Namun yang sangat sering muncul merupakan bahwa sikap primordialisme ini setelah itu akan menjadi penyebab terjadinya disintegrasi dalam masyarakat. Sebab itu, sebisa mungkin prasangka buruk atas suku bangsa, ras, atau agama yang berbeda wajib dihindari, Sebab itu hanya akan menimbulkan perpecahan dalam kehidupan masyarakat yang multikultural ini.
3. Mengembangkan Sikap Nasionalisme
Semangat mencintai tanah air dengan tulus akan membawa negara ini di suatu persatuan, kesatuan, dan cenderung mengesampingkan segenap perbedaan yang selama ini menjadi perdebatan. Dalam sikap nasionalisme, terdapat usaha untuk mengikis segala bentuk perbedaan dalam hal latar belakang budaya guna mencapai suatu semangat persatuan yang akan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kita sendiri. Dengan nasionalisme kita juga Bisa menghargai perbedaan yang ada.
4. Menyelesaikan Konflik dengan cara Akomodatif
Konflik merupakan suatu gejala sosial yang wajar sebagai karena interaksi sosial yang dilakukaan oleh manusia di dalam masyarakat. Hal ini mengingat adanya perbedaan-perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, misalnya kepentingan, pendapat, dan lain-lain. Konflik memang terkadang sulit dihindari, terutama apabila perasaan kita selalu diliputi dengan prasangka, sentiment komunitas, dan emosional pribadi. supaya konflik yang terjadi di masyarakat tidak berakhir dengan kekerasan yang Bisa menimbulkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa manusia, maka, sedapat mungkin, kita wajib akomodatif dan penuh pertimbangan dalam berusaha menyelesaikan konflik yang ada dengan tujuan untuk mencapai integrasi sosial dalam masyarakat. Misalnya dengan menjalankan perundinganperundingan.
5. Menegakkan Fungsi Hukum
Hukum sebenarnya diciptakan untuk membatasi perilaku masyarakat tanpa memandang perbedaan latar belakang budaya dan kesukuan. Hukum merupakan peraturan formal yang disusun dengan telah mempertimbangkan semua aspek kehidupan, dan juga bersumber dari hukum-hukum yang ada di wilayah masing-masing, seperti adat istiadat dan konvensi yang ada sebelumnya.
6. Mengembangkan Kesadaran Peranan
Setiap individu sebagai anggota masyarakat mempunyai peranan masing-masing yang disesuaikan dengan status atau kedudukan yang dimilikinya. Misalnya Anda sebagai seorang siswa di sekolah mempunyai peranan untuk menghormati guru, mematuhi tata tertib sekolah, memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru, dan lain-lain. Contoh lainnya merupakan dalam suatu perusahaan, seorang pimpinan mempunyai peranan untuk mengayomi dan membimbing bawahannya, sedangkan bawahannya mempunyai peranan untuk menaati dan menjalankan perintah pimpinannya. Dengan kesadaran akan peranan yang wajib dilaksanakan sebagaimana mestinya tersebut, tidak akan terjadi saling memusuhi, atau hingga bertikai hanya mmpermasalahkan kedudukan. bila semua telah menyadariadanya peranan yang dimiliki dan Bisa dijalankan sebagaimana mestinya, maka prasangka dan sikap emosional dari orang lain akan hilang dengan sendirinya.
0 Komentar SIKAP KRITIS KONSEKUENSI MASYARAKAT MULTIKULTURAL Yang wajib Kita Baca
Post a Comment