Saturday, March 2, 2013

Seni Berpolitik di Indonesia


Politik identik dengan kemunafikan dan kebohongan. Penuh dengan hal-hal yang manipulatif. Penuh dengan kepentingan-kepentingan kelompok. Dan selalu melibatkan konflik dan perdebatan.

Politik memang BUKAN ranah yang bersih, malah masyarakat memandangnya seperti permainan lumpur oleh orang-orang berdasi. Wikipedia menyebut politik sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

Selain itu ada juga yang mengartikan POLITIK sebagai berikut:
  • Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
  • Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).
  • Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
  • Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
  • Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dari sekian banyak pengertian tersebut, ada point-ponit PENTING yang ada dalam politik, yaitu PEMERINTAH, KEKUASAAN, KEBIJAKAN, KONTITUSI, MASYARAKAT. Kegiatan politik lebih sering dilakukan dalam dunia birokrasi dan pemerintahan. Di lingkungan masyarakat pada umumnya, seni berpolitik lebih dikenal sebagai LOBI atau TAWAR-MENAWAR, bedanya politik lebih bersifat golongan atau partai.

Dalam prakteknya, permainan politik tidak lah se-IDEAL pengertiannya. Kepentingan golongan atas nama partai sulit terelakkan. Sebagai contoh: Pada PEMILUKADA JAKARTA, awalnya masing-masing kandidat saling menjatuhkan lawan k=dari kandidat lain. Jika Anda mengikuti pemilukada ini dari awal, PKS yang diwakili Hidayat Nur Wahid begitu menjatuhkan FOKE. Nur Wahid menggap FOKE telah gagal dan TIDAK PATUT dipilih lagi. Namun keadaan berbalik ketika masuk putaran kedua, PKS berbalik arah menjadi MENDUKUNG FOKE dan mengatakan mereka satu MISI? Satu misi gimana pak? Misi tidak patut dipilih?

Inilah lucunya POLITIK. Dulunya saya pikir PKS adalah partai yang BAIK dan BERSIH, namun yang ditampilkan ternyata SANGAT berbeda dengan ekspektasi saya. Namun seperti itu lah politik, DEMI KEPENTINGAN PARTAI kadang AGAMA dan MORAL akan dikesampingkan dulu.

Bagi saya, Politik memang PENUH dengan hal-hal yang berhubungan dengan KEPENTINGAN. Dan hal ini MUTLAK tidak bisa dihindari. Untuk menjadikan politik berjalan lebih sehat, seharusnya PARTAI POLITIK tidak melupkaan salah satau KOMPONEN dari politik itu sendiri, MASYARAKAT. Masyarakat adalah kontrol sosial yang dapat dijadikan tolak ukur dalam memainkan perilaku politik yang baik. Selain itu, seharusnya partai politik sadar bahwa objek dari politik adalah MASYARAKAT ITU SENDIRI.

Artikel Terkait

0 Komentar Seni Berpolitik di Indonesia

Post a Comment

Back To Top