Monday, October 16, 2017

PROSES PERUBAHAN SOSIAL Yang wajib Kita Ketahui


Ada banyak hal yang Bisa kita pelajari sebelum membahas mengenai PROSES PERUBAHAN SOSIAL ini, kesimpulannya kita wajib belajar Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita butuh kemampuan banyak hal yang belum tentu kita ketahui bagaimana caranya. Misalnya, untuk mampu di keahlian tertentu yang kita harapkan, maka kita wajib mengikuti training yang memang membagikan ilmu yang kita butuhkan. Sebelum membahas mengenai PROSES PERUBAHAN SOSIAL, Sekarang, Bisa disimpulkan bila hanya membuka pemikiran kita untuk belajar kita Bisa menanggulangi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita mendapatkan ilmu, akan mengubah diri kita, dari belum mengetahui, atau belum ahli di hal tertentu, supaya kita Bisa menyelesaikan segala sesuatu dalam kehidupan kita dan membuat kita semakin mempunyai kemampuan.

PROSES PERUBAHAN SOSIAL







Perubahan sosial terjadi di setiap masyarakat. Bagaimanakah proses terjadinya perubahan sosial? Perubahan social Bisa terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.

1. Difusi
2. Akulturasi
3. Asimilasi
4. Akomodasi



1. Difusi

Difusi yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

Dari pengertian tersebut Bisa dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.

a. Difusi intramasyarakat (intrasociety diffusion),
yaitu difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat.
Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1) Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai banyak kegunaan.
2) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur yang lain.
3) Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
4) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
5) Pemimpin atau penguasa Bisa membatasi proses difusi tersebut.
b. Difusi antarmasyarakat (intersociety diffusion),  
yaitu difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Faktor-faktor yang memengaruhi difusi antarmasyarakat yaitu sebagai berikut.
1) Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
2) Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
3) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
4) Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru tersebut.
5) Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
6) Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut. Mengenai masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat Bisa terjadi melalui perembesan dengan cara damai, perembesan dengan kekerasan, dan simbiotik.

a. Perembesan damai (penetration passifique),
yaitu masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan, namun justru mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin maju. Contohnya masuknya internet ke sekolah-sekolah.
b. Perembesan dengan kekerasan (penetration violente),
yaitu masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan kekerasan dan paksaan, sehingga merusak kebudayaan masyarakat penerima. Contohnya masuknya budaya asing di masa penjajahan kolonial Belanda.
c. Simbiotik,
yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan.

Ada tiga macam proses simbiotik, yaitu mutualistik, komensalistik, dan parasitistik.
1) Mutualistik, yaitu simbiose yang saling menguntungkan.
2) Komensalistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan, akan tetapi pihak lain tidak untung namun juga tidak rugi.
3) Parasitistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak lain menderita kerugian.


2. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.

Proses akulturasi Bisa berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.


3. Asimilasi

Asimilasi yaitu proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul dengan cara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masingmasing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.

Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi dengan cara langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.


4. Akomodasi

Akomodasi Bisa diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk terciptanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.


Artikel Terkait

0 Komentar PROSES PERUBAHAN SOSIAL Yang wajib Kita Ketahui

Post a Comment

Back To Top