Aku bukan seorang penulis puisi yang pandai merangkai kalimat. Bukan juga seorang yang bijak yang mampu menasehati dan merangkul kawan-kawan yang sedang terjatuh. Namun aku berharap, sedikit coretan emosi ini dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi kita, khususnya aku sendiri.
Siapa orang yang tak pernah mendapat masalah?
Bahkan bayi yang baru terlahir pun punya masalah. Hidup ini penuh dengan
masalah. Aku pun pernah merasa bahwa tak ada hari tanpa masalah. Sampai
akhirnya aku tersadar di suatu titik dimana hidup ini hanyalah sebuah GAME.
Ya, hidup memang GAME. Selayaknya game yang
kita mainkan, hidup juga penuh dengan tantangan dan persoalan. Sampai tiba di
saat akan ada suatu masalah yang “terasa” sangat berat yang menandakan kita
akan naik level. Hidup terbagi atas beberapa level. Setiap level harus dilewati
dan tak mungkin mampu kita hindari. Yah
sialnya, jika kita tidak mau melewatinya, selamanya kita akan terjebak di level
itu. Masalah bukan untuk dihindari, karena masalah memang selalu datang, dan kita
sebagai orang yang bermain game (hidup) ini harus bisa menghadapinya.
Level-level
kehidupan ini yang akhirnya akan mengantarkan kita pada “KEDEWASAAN”. Kadang
aku hanya bisa tersenyum ketika seseorang bertanya,”Apakah aku sudah dewasa?”,
atau pertanyaan lain seperti ini,”Apa tandanya kita sudah dewasa?”. Tidak ada
definisi khusus yang menjelaskan tentang kedewasaan ini. Dalam KBBI disebutkan
bahwa dewasa berarti, sampai
umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi) matang
dalam pikiran, pandangan, serta cara berpikirnya.
Dalam definisi tersebut disebutkan bahwa
dewasa berarti sudah akil balig atau matang dalam berfikir dan berpandangan. Apa benar HANYA seperti itu? Silahkan Anda
berikan pendapat Anda sendiri.
Your Big Brother,
Kenneu Atma.
0 Komentar The Game of Life: Tingkatan dalam Hidup
Post a Comment