Ada banyak hal yang Bisa kita pelajari sebelum membahas mengenai TEORI PERUBAHAN SOSIAL ini, ternyata kita wajib membaca Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita membutuhkan banyak hal yang belum kita pahami yang sebenarnya. Misalnya, untuk mampu menyampaikan keinginan kita kepada orang lain dengan bagus dan benar, kita wajib mengetahui Tips berkomunikasi. supaya Bisa berkomunikasi, kita wajib Bisa membaca dan menulis. Sebelum membahas mengenai TEORI PERUBAHAN SOSIAL, Saat ini, Bisa disimpulkan bila hanya dengan belajar kita Bisa menanggulangi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita mendapatkan ilmu, akan mengubah diri kita, dari belum mengetahui, atau belum ahli di hal tertentu, menjadi kebalikannya dan membuat kita semakin mempunyai kemampuan.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan social merupakan gejala yang wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang masih terjadi interaksi antarmanusia dan antarmasyarakat. Perubahan sosial terjadi Sebab adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsurunsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan.
Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Adapun teori-teori yang menerangkan mengenai perubahan sosial yaitu sebagai berikut.
1. Teori Evolusi (Evolution Theory)
Teori ini di dasarnya berpijak di perubahan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut, terdapat beberapa tahapan yang wajib dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
Ada bermacam-macam teori mengenai evolusi. Teori tersebut digolongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu unilinear theories of evolution, universal theories of evolution, dan multilined theories of evolution.
a. Unilinear Theories of Evolution
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan menemui perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sempurna. Pelopor teori ini antara lain Auguste Comte dan Herbert Spencer.
b. Universal Theories of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak wajib melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Menurut Herbert Spencer, prinsip teori ini yaitu bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menjadi kelompok yang heterogen.
c. Multilined Theories of Evolution
Teori ini lebih menekankan di penelitian terhadap tahaptahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya mengadakan penelitian mengenai perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian menetap dengan memakai pemupukan dan pengairan.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, ada beberapa kelemahan dari Teori Evolusi yang wajib mendapat perhatian, di antaranya yaitu sebagai berikut.
a. Data yang menunjang penentuan tahapan-tahapan dalam masyarakat menjadi suatu rangkaian tahapan sangat sering tidak cermat.
b. Urut-urutan dalam tahap-tahap perkembangan tidak sepenuhnya tegas, Sebab ada beberapa kelompok masyarakat yang mampu melampaui tahapan tertentu dan langsung menuju di tahap berikutnya, dengan Perkataan lain melompati suatu tahapan. Sebaliknya, ada kelompok masyarakat yang justru berjalan mundur, tidak maju seperti yang diinginkan oleh teori ini.
c. Sudut Pandang yang menyatakan bahwa perubahan sosial akan berakhir di puncaknya, saat masyarakat telah mencapai kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya. Sudut Pandang seperti ini wajib ditinjau ulang, Sebab apabila perubahan memang merupakan sesuatu yang konstan, ini berarti bahwa setiap urutan tahapan perubahan akan mencapai titik akhir. Padahal perubahan merupakan sesuatu yang bersifat terusmenerus sepanjang manusia menjalankan interaksi dan sosialisasi.
2. Teori Konflik (Conflict Theory)
Menurut Sudut Pandang teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas dengan cara materiil, sehingga akan mengarah di perubahan sosial. Teori ini mempunyai prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu Inheren di struktur masyarakat.
Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap yaitu konflik sosial, bukan perubahan sosial. Sebab perubahan hanyalah merupakan karena dari adanya konflik tersebut. Sebab konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan mengikutinya. Dua tokoh yang pemikirannya menjadi pedoman dalam Teori Konflik ini yaitu Karl Marx dan Ralf Dahrendorf.
dengan cara lebih rinci, Sudut Pandang Teori Konflik lebih menitikberatkan di hal berikut ini.
a. Setiap masyarakat terus-menerus berubah.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan konflik.
d. Kestabilan sosial akan tergantung di tekanan terhadap golongan yang satu oleh golongan yang lainnya.
3. Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)
Konsep yang berkembang dari teori ini yaitu cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menerangkan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan Bisa aja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak Bisa mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi yaitu ketertinggalan unsur yang berubah dengan cara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag.
Para penganut Teori Fungsionalis lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Perubahan dianggap sebagai suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini berhenti di saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat, maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, akan tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan ditolak. Tokoh dari teori ini yaitu William Ogburn.
dengan cara lebih ringkas, Sudut Pandang Teori Fungsionalis yaitu sebagai berikut.
a. Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
d. Kestabilan sosial sangat tergantung di kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.
4. Teori Siklis (Cyclical Theory)
Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak Bisa dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Sebab dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau Daur yang wajib diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan social merupakan hal yang wajar dan tidak Bisa dihindari. Sementara itu, beberapa bentuk Teori Siklis yaitu sebagai berikut.
a. Teori Oswald Spengler (1880–1936)
Menurut teori ini, pertumbuhan manusia menemui empat tahapan, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Pentahapan tersebut oleh Spengler digunakan untuk menerangkan perkembangan masyarakat, bahwa setiap peradaban besar menemui proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Proses Daur ini memakan waktu sekitar seribu tahun.
b. Teori Pitirim A. Sorokin (1889–1968)
Sorokin berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam Daur tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Daur tiga sistem kebudayaan ini yaitu kebudayaan ideasional, idealistis, dan sensasi.
1) Kebudayaan ideasional, yaitu kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
2) Kebudayaan idealistis, yaitu kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supranatural) dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat ideal.
3) Kebudayaan sensasi, yaitu kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari Fenomena dan tujuan hidup.
c. Teori Arnold Toynbee (1889–1975)
Toynbee menilai bahwa peradaban besar berada dalam Daur kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan akhirnya kematian. Beberapa peradaban besar menurut Toynbee telah menemui kepunahan kecuali peradaban Barat, yang dewasa ini beralih menuju ke tahap kepunahannya.
0 Komentar TEORI PERUBAHAN SOSIAL Yang wajib Kita Tau
Post a Comment